Rabu, 11 Januari 2023

KEAMANAN KOMPUTER DAN SIBER

Nama              : Asep Agus Suryana 

Nim                 : 217200041  

Prodi               : S1- Teknik Informatika  Reg.Sore                      

Dosen              : Buhori Muslim M. Kom

Mata Kuliah   : Keamanan komputer dan siber

Ujian               : Ujian Akhir Semester (UAS)

Hari, Tanggal : Rabu, 11 Januari 2023

 

1.      AES (Advanced Encryption Standard), bagaimana teknisnya ? (ganjil)

 

Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma cryptographic yang dapat digunkan untuk mengamankan data. Algoritma AES adalah blok chipertext simetrik yang dapat mengenkripsi (echiper) dan deskripsi (decipher) informasi.Algoritma AES menggunakan kunci kriptografi 128, 192, dan 256 bits.

 

Proses Enkripsi AES :

·         Pertama kita melakukan XOR plainteks/state dengan Add roundkey. Tabel yang berada kiri merupakan perhitungan ciphertext dan yang berada disebelah kanan merupakan hasil dari roundkey-nya

 

 


 

·  Setelah selesai melakukan XOR plainteks dengan roundkey. Kita lakukan perhitungan sub bytes yaitu mengubah dari isi tabel atau isi matrik lainnya yang disebut dengan S-BOX.

 

 

 

 

·   Setelah itu hasil dari subtitusi dengan s-Box selesai. Kita lakukan siftrow.

·  Setelah hasil shiftrow didapat, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan Mix Columns dengan mengalikan matrik.

 

 

 

·  Setelah perhitungan Mix Column selesai maka kita melakukan addround key.Yaitu melakukan XOR state dengan round key. Lakukan sampai literasi 10,namun pada saat putaran/literasi yang ke 10, setelah step shiftrow lompati step Mix Colums dan langsung lanjut melakukan XOR hasil state saat shift row dengan round key

 

 


 

 


                                                           

2.      Intranet, Deskripsikan dengan blok diagram (flowchart) dan penjelasan?

 

Intranet adalah jaringan informasi yang meliputi ruang lingkup sempit, bahkan dapat dikatakan privat apabila dibandingkan dengan internet. Sistem ini diciptakan agar ruang kerja digital suatu perusahaan lebih berfokus pada dokumen, proyek, alat, percakapan, beserta seluruh kinerja karyawannya.Selain itu, intranet adalah portal untuk menyediakan akses data yang diperlukan pekerja. Tentunya sistem ini telah dilengkapi firewall dan password sehingga hanya bisa diakses oleh karyawan perusahaan tersebut.

Pada flowchart diatas intranet digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer perusahaan yang terdiri dari server, printer,scaner, switch, serta komputer dengan ruang lingkup terbatas pada satu lokasi, misalnya perusahaan, sekolah, atau universitas.

 

3.      firewall, berikan penjelasan dan diagram alirnya (Flowchart) ?

 



Firewall adalah sistem keamanan yang melindungi komputer Anda dari berbagai ancaman di jaringan internet. fungsi Firewall adalah bekerja sebagai sekat atau tembok yang membatasi komputer dari jaringan internet. Melalui “tembok api” inilah Anda bisa mengatur data, informasi, dan kegiatan apa yang boleh lalu lalang dari jaringan internet ke komputer dan begitu pula sebaliknya.

Untuk yang garis merah pada flowchart dari internet sangat lah beresiko jika tidak membatasi oleh firewal karena tidak terilindungi  dari Hacker dan Pengguna Tak Bertanggung Jawab.Untuk itu perlu adanya firewall Karena firewall lah, hacker dan pengguna asing tidak bisa mengakses data yang Anda miliki.

Selain serangan hacker firewall juga membuat komputer jadi lebih aman. karena firewall bertindak sebagai tembok penghalang, jika terdapat hal-hal berbahaya seperti malware atau scam hendak menyusup ke komputer.Apalagi zaman sekarang, komputer hampir selalu terhubung ke jaringan internet. Maka dari itu, manfaat dan fungsi firewall jadi semakin penting agar komputer Anda selalu terlindungi.

 

  4. Rancang Master plan sistem dan teknologi informasi

BAB I
PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat penting dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.

Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit juga dituntut untuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah peranan sistem informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini sistem komputerisasi di rumah sakit membuat pelayanan pada pasien mejadi lebih cepat. Petugas tidak perlu repot mencari data-data pasien satu-persatu dari buku atau dokumen tertulis lainnya, namun cukup membuka data pasien di komputer.

Adapun manfaat pengadaan sebuah Sistem Informasi Kesehatan ini di dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya adalah : Memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan. Memudahkan fasilitas kesehatan (faskes) dalam mendata setiap pasien yang mendaftar untuk berobat dan mempermudah masyarakat untuk mencari informasi di faskes. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan manajer sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan manajer, maka harus dirancang suatu SIM yang baik.

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu:

1.  Bagaimanakah Peran Komputer di bidang kesehatan?

2.  Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dijalankan?

 

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan dan pembuatan sistem informasi  adalah :

1.      Dapat mengetahui Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

2.      Dapat mengetahui gambaran SIMRS.

 

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.      Diperoleh suatu gambaran tentang pendapat dan keinginan pengguna terhadap kinerja sistem informasi manajemen.

2.      Dapat diperoleh masukan untuk pengembangan.

3.      Sebagai bahan evaluasi.

 

 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Komputer Dalam Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan komputer ini berperan penting karena penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan dirasakan manfaatnya oleh para pengguna tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam hal ini contohnya rumah sakit, puskesmas, klinik dan lain sebagainya. Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia. Komputer digunakan untuk penyimpanan, pengolahan data administrasi rumah sakit, riset kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat dan menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

2.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegarasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya

2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Dahulu, pelayanan di rumah sakit masih manual semua dan belum tertata karena belum adanya wadah atau perangkat yang bisa menyatukan berbagai informasi yang berkaitan dengan pelayanan di rumah sakit. Kinerja dari setiap petugas juga terlihat sangat lambat dan memakan banyak waktu, salah satunya adalah saat mencari informasi pada salah satu berkas pasien. Petugas harus mencari data pasien dimana data tersebut berada dalam berkas yang ada di berbagai tumpukan berkas yang tidak bisa dibilang sedikit. Hal ini tidak hanya merugikan petugas, namun pasien juga akan merasa dirugikan, karena pasien juga pasti akan jenuh jika harus menunggu dalam waktu yang lama. Bagi pasien yang mau mengerti memang tidak masalah, namun jika pasien tersebut adalah orang yang tidak paham tentang keadaan teknologi yang memang sangat minim dan orang itu tidak sabaran, nantinya akan malas untuk pergi ke rumah sakit itu lagi dan rumah sakit akan mendapat citra yang buruk karena hal tersebut. Selain adanya masalah dalam kecepatan kinerja itu, informasi yang didapat juga simpang-siur atau bisa dibilang tidak akurat, karena data-data yang ada tidak menyatu dalam satu sistem.

     Karena diperoleh berbagai kendala jika menggunakan cara lama, maka dari itu rumah sakit beralih menggunakan komputer, hal ini juga dikarenakan mengikuti perkembangan globalisasi yang semakin pesat pada bidang teknologi informasi.

2.4 Tantangan Penerapan SIMRS bagi Manajemen Rumah Sakit

Pemerintah mewajibkan semua rumah sakit untuk menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di rumah sakit. Namun, banyak masalah yang dialami oleh rumah sakit. Apa saja masalahnya dan bagaimana penanganannya?

Rumah sakit memerlukan SIMRS dengan alasan:

1.      Banyak pihak terlibat dan sistem rumah sakit sangat kompleks tidak terhubung

Dibutuhkan pelayanan yang komprehensif dan holistik saat melayani pasien, maka semua pihak yang terlibat harus berkoordinasi dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.

2.      Mengikuti perkembangan zaman

Teknologi yang membantu kehidupan manusia sudah tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia. Kehadiran teknologi membantu meningkatkan pelayanan dan efisiensi.

 

3.      Toleransi nol untuk kesalahan

Pelayanan rumah sakit berhubungan dengan nyawa manusia, maka tidak ada toleransi untuk kesalahan sedikit pun. Hasil laboratorium yang tidak terintegrasi dapat menimbulkan kesalahan saat petugas laboratorium meng-input data ke sistem. Tulisan tangan dokter saat menulis resep bisa saja tidak terbaca, dan menimbulkan kesalahan saat pemberian obat. Rumah sakit yang menggunakan karyawan non-medis untuk meng-input data, bisa melakukan kesalahan saat mengetik.

Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menunjukkan sebanyak 210 juta rakyat Indonesia menggunakan internet. Maka penggunaan SIMRS seharusnya tidak menjadi masalah. Adj. Prof. Hananiel Prakarsa Widjaya, CEO National Hospital Surabaya, merangkumkan masalah yang dialami rumah sakit saat ini:

4.      Modul yang tidak terhubung

Sistem tidak terintegrasi, masing-masing unit melakukan input data dengan manual. Data tidak dapat diakses dengan cepat, masih membutuhkan orang untuk mengambil hasil laboratorium atau radiologi, atau mengantarkan resep obat secara manual.

5.      Efisiensi pelayanan

Kehadiran SIMRS bukannya meringankan pekerjaan, tetapi membuka lowongan baru untuk karyawan yang meng-input data. Pekerjaan dirasa menjadi lebih berat karena harus mengisi berkas dan SIMRS. Seluruh karyawan di rumah sakit tidak terlalu paham bagaimana menggunakan sistem untuk meringankan pekerjaan mereka.

6.      Manajemen rumah sakit

Menjadi tanggung jawab manajemen dan pemilik rumah sakit untuk memberi arahan dan tujuan penggunaan SIMRS, yang bukan bertujuan untuk membebani pekerjaan masing-masing pekerja, tetapi meringankan pekerjaan mereka.

2.5 Kekurangan SIMRS

1.      Data yang tidak sinkron antar bagia

Dalam sebuah rumah sakit, terdapat beberapa departemen yang menangani permasalahan berbeda. Selain itu, rumah sakit juga memiliki departemen untuk mengatur hal-hal teknis. Agar operasional rumah sakit bisa terus berjalan, departemen-departemen ini harus saling sinkron dan terintegrasi satu sama lain, terutama terkait data.

Namun, sayangnya banyak rumah sakit di Indonesia yang belum menerapkan hal ini. Masih banyak dijumpai rumah sakit dengan data yang tidak sinkron antar departemen. Akibatnya tiap departemen yang ada memiliki data yang berbeda-beda pula. Padahal jika dibiarkan, bukan hanya menjadi hambatan penggunaan sistem informasi rumah sakit. Hal ini akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan rumah sakit. 

Bayangkan saja jika bagian IGD (Instalasi Gawat Darurat) memiliki data kamar rawat inap yang berbeda dengan bagian administrasi. Pasien bisa jadi akan terlunta-lunta dan tidak mendapatkan perawatan intensif meski penyakitnya sudah parah. Untuk itu, sistem yang sinkron sangat dibutuhkan di rumah sakit.

 

2.      Risiko data hilang

Salah satu ciri sistem rumah sakit konvensional adalah penggunaan kertas untuk rekam medis. Padahal umur kertas tidak akan bertahan lama. Ada risiko kertas habis dimakan rayap atau serangga lainnya. Belum lagi jika daerah tempat rumah sakit terdampak bencana alam atau kebakaran, bisa jadi rekam medis pasien lenyap..

Kebanyakan negara maju ternyata sudah lama meninggalkan metode konvensional ini. Mereka beralih pada sistem informasi teknologi yang lebih praktis dan mudah diakses. Data pasien akan tersimpan pada sistem khusus dan tidak lagi menggunakan kertas sebagai media perekaman data pasien.

Selain minim risiko, peralihan ke sistem teknologi ini juga lebih hemat. Memang pengadaannya akan membutuhkan biaya, namun ke depannya sistem semacam ini justru akan menghemat pengeluaran rumah sakit. Pihak rumah sakit tidak perlu lagi mengeluarkan dana tambahan untuk membeli kertas dan tinta untuk menulis rekam medis pasien.

3.      Terdapat informasi ganda

Rumah sakit, terlebih yang sudah beroperasi dalam waktu lama, tentu memiliki data dalam jumlah banyak. Sering kali rumah sakit juga enggan untuk melakukan penanganan terhadap penumpukan data. Akibatnya, banyak informasi yang terpendam dan tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Sebagai contoh, Anda bisa lihat dari sirkulasi penarikan biaya rawat inap. Sebelum sampai ke bagian keuangan, masih banyak rumah sakit yang mencatat biaya dari bagian bangsal, apotek, dan laboratorium. Biaya ini harus dikumpulkan satu per satu karena sistemnya tidak terhubung satu sama lain.

Padahal pada dasarnya hal ini bisa dipercepat karena data bisa dihimpun pada satu tempat. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, data bisa segera diproses tanpa harus “mampir” pada tiap departemen. Risiko munculnya data ganda pun bisa diminimalisasi dengan mudah.